UNSUR-UNSUR INTRINSIK THE LION KING



1. Tema           : Pertikaian para singa dalam memperebutkan kekuasaan dan tahta   
  raja di hutan.

2. Alur             : maju.
    Alasannya   : karena dalam dongeng The Lion King, rangkaian peristiwa tersusun secara kronologis yaitu berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa. Hal tersebut dapat dibuktikan pada isi dongeng yaitu dari lahirnya Simba hingga ia tumbuh menjadi dewasa.
    Tahap Alur : permulaan, perumitan, klimaks atau puncak, akhir.

3. Tokoh dan Penokohan
    Tokoh :
a.       Mufasa : sentral protagonis                  e. Heyna          : tokoh andalan
b.      Simba    : sentral protagonis                  f.  Nala            : tokoh andalan
c.       Scar       : sentral protagonis                  g. Sarabi          : tokoh tambahan
d.      Timon dan Pumbaa : tokoh andalan

Penokohan :
a.    Mufasa   : bijaksana, baik hati, dan  penyayang.
b.    Simba     : pemberani, tangguh, tidak mudah menyerah dan putus asa, serta
                 baik.
c.    Scar        : iri hati, pendendam, licik, jahat, ambisius, dan pembohong.
d.   Heyna    : penurut terhadap tuannya dan buas.
e.    Nala       : baik dan berani.
f.     Sarabi     : penyayang dan sabar.
g.    Timon dan Pumbaa : baik hati, penolong, dan setia kawan.

     
4. Latar                       
      a. Waktu    : pagi hari waktu matahari terbit, siang hari, sore hari, dan malam
                          hari.
      b. Tempat  : hutan atau Pride Land’s, gurun, sungai dan tebing.
      c. Situasi    : ceria, menegangkan, emosional, sedih, kecewa, bingung, terkejut,
                          dan bahagia.

5. Sudut Pandang : orang ketiga serba tahu.
      Alasannya : karena pengisahan cerita tersebut menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan penyebutan nama atau kata ganti orang ketiga seperti dia, ia, dan mereka. Kata ganti digunakan sebagai variasi penampilan tokoh dalam cerita.
      Dalam sudut pandang ini, narator dapat menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan tokoh “dia” tersebut. Narator mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatar belakanginya. Oleh karena itu, ia bersifat naarator serba tahu.

6. Gaya bahasa, penggunaan majas dalam dongeng tersebut yaitu
      a. Padang ilalang bersorak-sorai melihat Simba bahagia. (personifikasi)
      b. Terik matahari membakar ubun-ubun kepala.   (personifikasi)
      c. Hati kecilnya berbisik. (personifikasi)
      d. Ia membisu mengingat perkataan ayahnya. (hiperbola)

7. Amanat       :
      a. Jangan iri terhadap apa yang telah menjadi milik orang lian.
      b. Pikirkanlah dengan baik dan jangan terburu-buru dalam mengambil
          keputusan.
      c. Jadilah pemimpin yang bijaksana.
      d. Berpikirlah secara positif terhadap suatu masalah, jangan mengambil
          tindakan yang negatif.
      e. Bersikap baik terhadap sesama, jangan sampai terjadi pertikaian.
      f. Jujur terhadap setiap perkataan yang diucapkan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Pemandangan Perut dalam Teori Konvensi

Metode Rekonstruksi (Mata Kuliah Perbandingan Bahasa Nusantara)