THE LION KING
Di hutan yang terkenal dengan nama ‘’Pride Lands of Africa ’’, hiduplah beragam hewan di
dalam hutan tersebut. Singa merupakan raja dari seluruh hewan di tempat itu . Singa tersebut bernama Mufasa.
Ia memimpin dan memerintah dengan penuh kebijaksanaan. King Mufasa memiliki
istri yang bernama Sarabi. Sarabi merupakan pemimpin dari singa betina. Lahirlah putranya yang bernama Simba.
Simbalah yang kelak akan menjadi penerus dan mewarisi tahtanya sebagai raja.
Hari-hari Mufasa begitu indah bersama putranya. Ketika pagi
waktu matahari terbit, Mufasa mengajari Simba berbagai hal untuk menjadi
seorang raja.
“ Aku ingin
memimpin dan menguasai hutan sama seperti Ayah ’’ ujar Simba.
“ Tidak semudah
itu Simba dalam memimpin, kamu harus banyak belajar ” jawab Mufasa.
“ Tetapi aku
sudah banyak belajar dari Ayah, nanti aku akan menjelajah sampai ke kawasan
terlarang ” kata Simba.
“ Kau tidak boleh
pergi ke sana ,
kawasan terlarang berbahaya untuk
seusiamu! ” sanggah Mufasa.
Namun,
dengan rasa keingintahuannya yang tinggi Simba tetap saja pergi bersama
sahabatnya, Nala untuk bermain ke kawasan terlarang. Tanpa izin dari Mufasa
mereka telah berlalu begitu jauh hingga masuk ke dalam kawasan terlarang.
Adik
Mufasa, Scar menyimpan kebencian dan iri hati terhadap Mufasa. Ia iri dengan
kekuasaan yang diperoleh Mufasa dan pewarisan tahta kepada Simba. Dengan
ambisinya untuk menjadi raja, Scar membuat rencana dan bekerja sama dengan para
Hyena yang menjadi komplotannya untuk merebut kekuasaan dan menyingkirkannya.
Rencana itu pun di mulai dengan melibatkan Simba. Scar yang mengetahui bahwa
Simba sedang berada di kawasan terlarang menjebaknya dalam kejaran Heyna.
Tetapi, dengan segera Mufasa menyelamatkan mereka.
Melihat
usahanya gagal untuk menerkam Simba, Heyna menjadi geram lalu mengejar Mufasa.
Dalam kejaran Heyna, Mufasa berlari hingga ke tebing. Ternyata, Scar telah
menunggu dengan wajah ambisius untuk melakukan rencana jahatnya. Perlahan-lahan
Scar mendekati Mufasa yang berada di atas tebing.
“
Apa yang telah kau perbuat ? ” tanya Mufasa.
“
Tentu saja aku ingin menyingkirkanmu !” jawab Scar.
“
Mengapa kau ingin melakukan itu !! bentak Mufasa.
“ Kau masih saja bertanya itu padaku!
aku iri terhadap kekuasaan yang kau miliki. Seharusnya aku yang lebih berhak
untuk menjadi raja bukan kau atau Simba !! bentak Scar.
“ Tetapi, hewan lain menerima
kepemimpinanku dengan suka hati ” ujar Mufasa.
“ Itu mereka bukan aku ! Sudah habis
kesabaranku untuk menunggu semua ini. Bersiaplah kau untuk meninggalkan hutan
ini selamanya ” Scar mendorong Mufasa hingga Mufasa terperosok dan ia
berpegangan di pinggir tebing .
“
Scar, tolong aku ! ” pinta Mufasa.
“
Cukup ! Selamat tinggal Mufasa haha ”.
Kemudian
Scar mencekram tangan Mufasa yang berpegangan di pinggir tebing. Lalu Mufasa
jatuh hingga ke dasar tebing. Ia tak bergerak sedikitpun dan tidak terdengar
suaranya lagi. Mufasa telah meninggal. Simba yang melihat ayahnya jatuh dengan
segera menghampiri.
“ Ayah bangun .. ayo bangun .. Simba
takut. Simba mohon Ayah bangun sekarang. Ayo kita pulang ” pinta Simba. Entah
sudah berapa kali Simba mencoba membangunkan Ayahnya, tetapi sia-sia tetap saja
Mufasa hanya diam membisu.
Simba tidak mengetahui bahwa yang
membunuh Ayahnya adalah Paman Scar. Scar menyuruh Heyna untuk membunuh Simba.
Menyadari kedatangan Heyna yang mencoba menerkam Simba, ia pun berlari menjauhi
Heyna. Lama Simba berlari tanpa mengetahui kemana ia harus berhenti dan
bersembunyi. Tetap saja Simba berlari. Ternyata Heyna tidak lagi mengejar Simba.
Simba berhasil menjauh dari kejaran dan terkaman Heyna. Simba tampak sangat
lelah, ia berjalan dengan sangat tak berdaya dan ia pun tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya, ketika seekor
pengerat dan babi hutan bernama Timon
dan
Pumbaa berjalan untuk mencari makanan, mereka melihat hewan yang tersungkur
lemas di tanah. Kemudian mereka mendekat bermaksud untuk menolong. Mereka heran
siapakah hewan tersebut. Mereka terus mengelilingi Simba dengan wajah
kebingungan.
Tiba-tiba Simba tersadar, kemudian
ia terkejut dengan kehadiran dua hewan yang tak dikenalnya. Lalu Simba bertanya
: “ dimana aku ? ”
“ Kamu berada di wilayah kami yaitu di
gurun. Nama kamu siapa dan mengapa sampai ke sini ? ” tanya Timon.
“ Aku Simba dan aku di kejar oleh
sekelompok Heyna yang ingin membunuhku ” jawab Simba.
“ Oh Simba. Nama aku Pumbaa dan si
kecil ini Timon. Kasihan sekali kamu, tampaknya kamu lelah. Mari ikut dengan
kami dan carilah makanan yang kamu suka ” ajak Pumbaa.
“ Terima kasih telah membantuku ” ujar
Simba.
Kemudian mereka mencari makanan dan
merawat Simba hingga ia sehat.
Simba
beruntung dirinya tidak menjadi santapan para Heyna dan ia bisa menikmati
keindahan bersama teman barunya. Simba merasa senang sekali bertemu dengan
Timon dan Pumbaa. Akhirnya mereka menjadi sahabat baik.
Selama bertahun-tahun, Simba hidup bersama kedua sahabatnya
hingga ia
tumbuh
menjadi dewasa. Seperti biasa Simba, Timon, dan Pumbaa berjalan-jalan di tengah
hutan untuk mencari makanan. Sepanjang perjalanan mereka bercanda gurau dengan
penuh kebahagiaan.
Simba berjalan terpisah dengan kedua
sahabatnya, ia menelusuri setiap hutan. Timon dan Pumba sedang makan
sarapannya, tiba-tiba mereka dikejutkan
oleh
singa betina yang menghadang mereka. Singa itu seperti ingin menerkam dan
melahap mereka. Timon dan Pumbaa pun lari ketakutan dan saling mendorong.
Tetapi singa tersebut sangat cepat dan sekejab dia sudah berada tepat di
belakang Timon.
Timon sangat ketakutan, lalu
datanglah Simba membantu kedua sahabatnya itu. Entah dia tidak tahu dimana
Pumbaa berada mungkin ia bersembunyi. Lalu Simba menghentikan langkah singa
betina itu. Lalu terjadilah perkelahian antara Simba dengan singa tersebut.
“
Beraninya kamu ingin memangsa kedua sahabatku ! ” bentak Simba.
“ Siapa kamu berani menghadangku ! ”.
Mereka
terus berguling-guling hingga suatu hal mengganggu pikiran Simba. Simba seperti
teringat masa lalunya, waktu ia bermain dengan sahabat kecilnya yaitu Nala.
“ Apakah ini benar Nala sahabat kecilku
” bisik hati Simba. Lalu ia memberanikan diri mengatakan.
“
Nala ” ujar Simba dengan wajah penasaran.
“
Simba ” ujar Nala yang juga merasakannya.
Kemudian mereka berhenti berkelahi
dan saling berbicara. Nala mengatakan bahwa di hutan tempat Simba sewaktu kecil
sudah menjadi hutan yang sangat gersang dan tidak subur. Sudah banyak
hewan-hewan di sana mati kelaparan akibat tidak ada makanan. Hal tersebut juga
dikarenakan Scar menjadi
raja
dan memerintah layaknya diktator. Nala meminta kepada Simba agar ia kembali
untuk menjadi raja dan memperbaiki keadaan disana. Tetapi, Simba diliputi
keraguan akan permintaan Nala.
Dalam
keraguaannya itu, Simba bertanya kepada Rafiki, penasihat Mufasa
sewaktu
menjadi raja. Rafiki menunjukkan
bahwa jiwa Mufasa ada dalam diri Simba. Simba teringat perkataan ayahnya, bahwa
dialah yang akan mewarisi kekuasaan dan tahta di kerajaan tersebut. Dengan
penuh keyakinan Simba bersama Nala dan kedua sahabatnya kembali ke kerajaan.
Saat tiba, ia melihat kerajaanya menjadi
hancur karena Scar dan ibunya dijadikan tahanan yang di jaga ketat oleh para
Heyna. Simba menjadi geram dan
ingin melawan Scar dan Heynanya.
Perlawanan Simba didukung singa lain dan singa-singa tersebut membantu ia
melawan Heyna.
Pertarungan sengit pun dimulai. Lalu,
Simba menyerang Scar. Mereka berguling di rerumputan, Scar pun tersungkur.
“ Aku mohon ini bukan salahku, yang membunuh ayahmu adalah para Heyna bukan
aku. Tetapi, ini juga semua salahmu Simba jika kamu tidak ke kawasan terlarang
ini tiak akan terjadi ” ungkap Scar.
“ Benarkah ini salahku ? ” bisik dalam hati Simba. Simba pun merasa lemas
dan tak berdaya mengingat kejadian waktu itu.
Ketika
Simba sedang lengah dengan pikirannya, Scar mencoba untuk bangkit dan ia mendorong
Simba hingga ia tersungkur ke pinggir tebing.
“ Haha mudah sekali menjatuhkan kamu Simba. Sebenarnya yang membunuh ayahmu
adalah aku. Dan bersiaplah kau menyusul Musafa ! ” ujar Scar dengan
bersiap-siap menjatuhkan Simba ke dasar tebing.
Simba
kembali teringat oleh perkataan ayahnya. Kemudian ia mencoba
bangkit dan mendorong Scar. Scar tidak
terima lalu dia berusaha untuk menyingkirkan Simba. Tetapi yang terjadi Scar
lah yang terjatuh di tengah tanah dengan amukan api dan kilat. Scar akhirnya
kalah dan diterkam oleh para Heyna hingga ia meninggal dan para Heyna diusir
dari kerajaan oleh Simba.
Para singa dan hewan lainnya menyambut
bahagia atas kemenangan Simba. Akhirnya Simba menjadi raja yang akan memegang
kekuasaan. Sesaat turunlah hujan dan kerajaan kembali subur seperti sedia kala.
-selesai-
Komentar
Posting Komentar