RPP BAHASA INDONESIA
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Oleh:
Nama : Trie Utami
NPM : 1113041068
Kelas : B
Dosen Pengampu : Dra. Ni Nyoman Wetty, M.Pd.
Mata Kuliah : Pembelajaran Mikro Bahasa dan Sastra
Indonesia
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
SMA
Kelas/Semester :
X/1
Topik : Teknologi Tepat Guna
Pertemuan Ke- :
Alokasi
Waktu : 1 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, dan damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan
akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks
untuk mempersatukan bangsa.
2.5
Menunjukkan perilaku jujur,
peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk
memaparkan konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan publik.
3.5 Mengevaluasi teks
eksposisi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan.
4.5 Mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai
dengan struktur dan kaidah teks baik
secara lisan maupun tulisan.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menggunakan
bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2. Memiliki perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk membuat teks eksposisi baik secara lisan maupun
tulisan.
3. Mengidentifikasikan
struktur isi dan bahasa pada teks eksposisi berdasarkan kaidah-kaidah
penulisan.
4.
Menulis teks eksposisi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun
tulisan.
D.
Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami struktur
isi dan bahasa pada teks eksposisi, siswa SMAN 8 Bandar Lampung Kelas X mampu
menulis teks eksposisi dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah teks.
E.
Materi Pembelajaran
1. Kaidah-kaidah penulisan teks eksposisi
a. Menentukan tema
b. Menentukan tujuan penulisan
c. Mengumpulkan informasi atau bahan tulis
d. Membuat kerangka tulisan
e. Mengembangkan kerangka karangan
b. Menentukan tujuan penulisan
c. Mengumpulkan informasi atau bahan tulis
d. Membuat kerangka tulisan
e. Mengembangkan kerangka karangan
2. Struktur isi teks eksposisi
a. Pernyataan pendapat (Tesis)
b. Argumentasi
c. Penegasan ulang pendapat
a. Pernyataan pendapat (Tesis)
b. Argumentasi
c. Penegasan ulang pendapat
3.
Struktur bahasa teks eksposisi
a.
Pilihan kata
b.
Struktur kalimat
c. Konjungsi
4. Kaidah-kaidah bahasa Indonesia
a. Ejaan dan pungtuasi
b. Kata baku dan tidak baku
F.
Alokasi waktu
1
x 45 Menit
G.
Strategi/Metode/Pendekatan Pembelajaran
a.
Model Pembelajaran Saintifik
b.
Metode: Latihan, Tanya Jawab,
dan Diskusi Kelompok
H.
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN
|
DESKRIPSI KEGIATAN
|
ALOKASI WAKTU
|
Pendahuluan
|
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3.
Siswa menerima informasi
kompetensi, materi, tujuan, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
|
5 menit
|
Inti
|
1. Siswa membaca
dan mengamati teks eksposisi yang berada di lembar karangan.
2. Siswa
mengemukakan struktur isi dan bahasa pada teks eksposisi.
3. Bersama guru,
siswa mengidentifikasikan struktur isi dan bahasa pada teks.
4. Siswa membentuk kelompok yang dipandu oleh
guru.
5. Siswa
mendapatkan fotokopi teks eksposisi yang dibagikan guru.
6. Dengan bertanggung jawab, peduli, dan santun peserta didik mendiskusikan teks eksposisi untuk menganalisis struktur isi dan bahasa pada teks tersebut.
7. Siswa menuliskan hasil pengamatan tentang analisis penggunaan struktur isi dan bahasa sesuai dengan kaidah-kaidah teks.
8. Siswa
mempresentasikan melalui permainan peran, kemudian saling mengoreksi hasil
presentasi tersebut dengan memberikan saran perbaikan untuk penyempurnaan.
9. Guru memberikan
penghargaan terhadap analisis yang terbaik dari kelompok.
10. Secara
individual, siswa menulis teks eksposisi dengan memerhatikan struktur isi dan
bahasa yang digunakan.
11. Bersama guru,
siswa mengidentifikasi hambatan yang dialami saat menulis.
12.
Siswa menyimak umpan balik
dari guru atas pernyataan
mereka tentang hambatan dalam menulis.
|
35
menit
|
Kegiatan Penutup
|
1.
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran.
2.
Siswa
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3.
Siswa dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
|
5 menit
|
I.
Sumber/Media Pembelajaran
a.
Sumber : Buku
Pelajaran Bahasa Indonesia.
Tukan, P. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X.
Jakarta: Yudhistira.
b. Media : Papan
karangan dan artikel yang berjudul “Teknologi Tepat
Guna Berdasarkan Ekonomi Keluarga” dan “Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan
Teknologi Tepat Guna”.
J.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Instrumen
|
a. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
|
Penilaian observasi
|
Lembar penilaian sikap
|
b. Memiliki perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk membuat karangan eksposisi baik secara lisan maupun tulisan.
|
Penilaian observasi
Penilaian
observasi pada teks eksposisi
|
Lembar pengamatan perkembangan
kepribadian siswa
1.
Tes tertulis
(kelompok)
2.
Rubrik
penilaian
latihan
|
c.
Mengidentifikasikan struktur isi dan bahasa pada teks eksposisi
berdasarkan kaidah-kaidah penulisan.
|
||
d. Menulis karangan eksposisi berdasarkan
kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan.
|
Latihan
menyusun teks eksposisi
|
1.
Tes tertulis (individu)
2.
Rubrik penilaian latihan
|
Lampiran 1: Lembar
Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN PENGGUNAAN BAHASA
Mata Pelajaran
:..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan:
............................................................................................
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama Siswa
|
Penggunaan Diksi
|
Keefektifan Kalimat
|
Kesesuaian konteks
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
|||||||||||||
2.
|
|||||||||||||
3.
|
|||||||||||||
4.
|
|||||||||||||
5.
|
|||||||||||||
6.
|
|||||||||||||
7.
|
|||||||||||||
8.
|
|||||||||||||
9.
|
|||||||||||||
10.
|
Keterangan
1
= kurang
2
= sedang
3
= baik
4
= sangat baik
Lampiran 2: Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran
:..................................................................................................
Kelas/Semester:....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan:
............................................................................................
Karakter yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah kerja keras, tanggung
jawab, dan menghargai pendapat.
Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1. BT (belum tampak) jika sama sekali
tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas.
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan
sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan
ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering
dan mulai ajeg/konsisten.
4. MY (membudaya) jika menunjukkan
adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama
Siswa
|
Kerja
Keras
|
Tanggung
Jawab
|
Menghargai Pendapat Teman
|
|||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
||
1.
|
|||||||||||||
2.
|
|||||||||||||
3
|
|||||||||||||
4
|
|||||||||||||
5
|
|||||||||||||
dst.
|
Lampiran 3: Teks
Eksposisi
Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan Teknologi Tepat Guna
Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana,
pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras, sayur-mayur,
dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang
bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan
sebagai sumber bahan makanan pokok sebagai berikut.
Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperi kacang
panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media
selain tanah. Khususnya untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung
bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dapat
dibudidayakan di media kantong plastik dan pot.
Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung,
ketela pohon, dan ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan
pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat
dimanfaatkan untuk pupuk alami.
Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan juga
bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair,
kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke
masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen
itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah tangga.
Ubi, singkong, dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan juga
dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan.
Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan
teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.
Diolah dari sumber:
Lampiran 4: Soal dan Jawaban (Diskusi Kelompok)
Tugas
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4-5
orang!
2. Bacalah teks eksposisi di atas dengan
cermat!
3. Susunlah teks tersebut dengan mengikuti
struktur isi teks eksposisi!
4. Analisislah penggunaan bahasa dan ejaan
yang terdapat pada teks tersebut!
5. Presentasikan atau sampaikan hasil diskusi
kelompok Anda di depan kelas!
Jawaban untuk no 3 dan 4.
3. Tata oganisasi atau sruktur teks eksposisi.
Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan
Teknologi Tepat Guna
Struktur
|
Kalimat/ Paragraf
|
Pernyataan
Pendapat (Tesis)
|
Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana,
pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan seperti beras,
sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini,
kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan
dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan makanan
pokok sebagai berikut.
|
Argumentasi
|
Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperti kacang
panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media
selain tanah. Khusunya untuk kangkung darat dapat
dibudidayakan di bumbung bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman
terong, kencur, dan jahe, dpat dibudidayakan di media kantong plastik dan
pot.
Sementara itu, sumber karbohidrat, seperti jagung,
ketela pohon, ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan
pupuk, kotoran ternak kambing dan sapi yang menjadi piaraannya dapat
dimanfaatkan untuk pupuk alami.
Selanjutnya, untuk sumber protein lain, pekarangan
juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti
lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu
bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil
panen itu dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala
rumah tangga. Ubi singkong dan pisang, misalnya,
dapat diolah menjadi keripik dan juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk
jajanan.
|
Penegasan
Ulang Pendapat
|
Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan
teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.
|
4. Analisis penggunaan bahasa dan ejaan pada teks eksposisi.
Kesalahan-kesalahan yang terdapat pada teks “Mandiri Pangan Dari Pekarangan Dan Teknologi Tepat Guna”, antara lain:
a.
Pada
judul teks seharusnya konjungsi tidak menggunakan huruf kapital, sehingga
penulisan yang benar, yaitu Mandiri Pangan dari
Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna.
b.
Jika menggunakan kata pertama
sebagai perincian, maka paragraf atau perincian selanjutnya menggunakan kata
kedua, ketiga, dan seterusnya.
c.
Pada paragraf pertama baris kedua,
setelah kata makanan diberi tanda koma sebagai tanda pemberhentian
sejenak sebelum kalimat perincian.
d.
Pada paragraf kedua baris
pertama, kata seperi seharusnya menjadi seperti.
e.
Pada paragraf kedua baris keempat,
seharusnya tidak terdapat tanda koma setelah kata jahe.
f.
Pada paragraf ketiga baris
ketiga, kata piaraannya merupakan kata yang tidak baku. Kata yang baku ialah
peliharaannya.
g.
Pada paragraf keempat baris
kedua, setelah kata mujair diberi konjungsi dan sebagai konjungsi
penambahan.
h.
Pada paragraf keempat baris
ketiga, frasa ikan itu bisa juga dijual kurang tepat digunakan dalam
teks. Seharusnya menjadi ikan tersebut dapat dijual.
i.
Pada paragraf kelima,
penggunaan frasa hasil panen itu kurang sesuai. Seharusnya menjadi hasil
panen tersebut.
Teks yang benar
setelah diadakan perbaikan.
Mandiri Pangan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna
Dengan berbagai teknologi intensifikasi sederhana,
pekarangan dapat menjadi sumber bahan pokok makanan, seperti beras,
sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan
pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi. Alasan pemanfaatan
pekarangan sebagai sumber bahan makanan pokok sebagai berikut.
Pertama, aneka tanaman sayur-mayur, seperti kacang
panjang, cabai, kangkung darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media
selain tanah. Khususnya untuk kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung
bambu yang disulap menjadi semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe dapat
dibudidayakan di media kantong plastik dan pot.
Kedua, sumber karbohidrat, seperti jagung, ketela pohon,
dan ubi jalar dapat ditanam di pekarangan. Untuk pencukupan pupuk, kotoran
ternak kambing dan sapi yang menjadi peliharaannya dapat dimanfaatkan untuk
pupuk alami.
Ketiga, untuk sumber protein lain, pekarangan juga bisa
dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair,
dan kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan tersebut dapat dijual
ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Melalui pembimbingan teknologi tepat guna, hasil panen
tersebut dapat diolah menjadi aneka jenis komoditas pangan olahan skala rumah
tangga. Ubi, singkong, dan pisang, misalnya, dapat diolah menjadi keripik dan
juga dapat diolah menjadi bermacam-macam produk jajanan.
Dengan demikian, pekarangan dengan sedikit sentuhan
teknologi tepat guna dapat mewujudkan kecukupan pangan masyarakat.
Lampiran 5: Lembar Penilaian
Rubik Penilaian Analisis Struktur Isi dan Bahasa
No.
|
Komponen Penilaian
|
Bobot
|
Skala Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1.
|
Struktur isi
teks
|
3
|
Siswa menjawab struktur isi teks eksposisi salah.
|
Siswa menjawab struktur isi teks eksposisi, tetapi argumentasi
kurang lengkap.
|
Siswa menjawab struktur isi teks eksposisi dengan benar dan
lengkap.
|
2.
|
Analisis bahasa
dan ejaan
|
2
|
Siswa menjawab analisis salah dan tidak lengkap.
|
Siswa menjawab analisis dengan benar, tetapi kurang lengkap.
|
Siswa menjawab analisis dengan benar dan lengkap.
|
Jumlah
|
5
|
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Pedoman Penskoran
Total skor X
100 = skor
Skor Maksimal
Total skor X
100 = skor
15
Keterangan:
Skor maksimal diperoleh dari
perkalian antara jumlah dan skala 3
Tolok Ukur Penilaian
Kemampuan Analisis Struktur Isi dan Bahasa
Rentang Skor
|
Kategori
|
Singkat
|
85 – 100
|
Baik Sekali
|
BS
|
75
– 84
|
Baik
|
B
|
60 – 74
|
Cukup
|
C
|
40 – 59
|
Kurang
|
K
|
0 – 39
|
Kurang Sekali
|
KS
|
Lampiran 6: Soal dan Jawaban
(Secara Individu)
Soal
Buatlah teks
eksposisi yang bertema “Teknologi Tepat Guna” dengan memerhatikan penggunaan
struktur, bahasa, dan ejaan! Anda dapat mendasarkan diri pada kenyataan yang
ada disekitarmu. Sesuatu yang Anda saksikan atau alami sendiri akan lebih mudah
kamu ungkapkan.
Jawaban
Struktur Isi
Struktur
|
Kalimat/ Paragraf
|
Pernyataan
Pengantar (Tesis)
|
Penulis
menyajikan titik pandang dan pernyataan pengantar yang akan disajikan.
|
Argumentasi
|
Penulis memaparkan serangkaian argumen yang disertai dengan
bukti-bukti atau fakta-fakta untuk memperkuat argumen.
|
Penegasan
Ulang Pendapat
|
Penulis
meringkas argumen-argumen disertai dengan saran-saran.
|
Bahasa dengan memerhatikan pilihan
kata dan konjungsi, serta struktur kalimat yang digunakan.
Ejaan dengan
memerhatikan tanda baca, kata baku, dan kata tidak baku. Lihat buku Ejaan Yang
Disempurnakan.
Lampiran 7: Lembar Penilaian
Rubik Penilaian Menulis Teks
Eksposisi
No.
|
Komponen Penilaian
|
Bobot
|
Skala Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1.
|
Organisasi
Karangan
|
2
|
Jika tidak ada
tesis dan penegasan ulang pendapat.
|
Jika tidak ada
tesis atau penegasan ulang pendapat.
|
Karangan memuat
tesis, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
|
2.
|
Isi Karangan
|
2
|
Tidak logis.
|
Logikanya tidak
runtut.
|
Logikanya
runtut.
|
3.
|
Struktur
Kalimat
|
2
|
Struktur
kalimat banyak terjadi kesalahan.
|
Sebagian
struktur kalimat tidak lengkap.
|
Semua struktur
kalimat lengkap.
|
4.
|
Pilihan Kata
|
1
|
Tidak tepat dan sesuai dengan konteks.
|
Sebagian sesuai
dengan konteks.
|
Pilihan kata
sesuai dengan konteks.
|
5.
|
Ejaan yang
Disempurnakan
|
2
|
Hampir semua
penggunaan ejaan salah.
|
Sebagian besar
penggunaan ejaan benar.
|
Seluruh
penggunaan ejaan benar.
|
6.
|
Relevansi Judul
dengan Isi Karangan
|
1
|
Tidak sesuai.
|
Sesuai tetapi
tidak kreatif.
|
Sesuai dan
kreatif.
|
JUMLAH
|
10
|
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
Lembar Penilaian Untuk Mencari Ketuntasan Belajar
dalam Menulis Teks Eksposisi
Rekapitulasi Nilai Siswa dalam Menulis Teks
Eksposisi
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai,
bobot, dan perolehan skor
|
||||||||
OK
|
IK
|
SK
|
PK
|
EYD
|
RJIK
|
TS
|
NR
|
KG
|
||
1/2
|
2/2
|
3/2
|
4/1
|
5/2
|
6/1
|
J*/30
|
||||
1
|
||||||||||
2
|
||||||||||
3
|
||||||||||
4
|
||||||||||
5
|
||||||||||
6
|
||||||||||
7
|
||||||||||
8
|
||||||||||
9
|
||||||||||
10
|
||||||||||
Total Skor (TS)
|
||||||||||
Nilai Rata-Rata (NR)
|
||||||||||
Kategori (KG)
|
Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Teks Eksposisi
Interval tingkat
kemampuan
|
Kategori
|
Singkat
|
Frekuensi
|
|||||||||
85 - 100 %
|
Baik Sekali
|
BS
|
||||||||||
75 - 84 %
|
Baik
|
BS
|
||||||||||
60 - 74 %
|
Cukup
|
C
|
||||||||||
40 - 59 %
|
Kurang
|
K
|
||||||||||
0 - 39 %
|
Kurang Sekali
|
KS
|
Interval tingkat
kemampuan
|
Kategori
|
Singkat
|
Frekuensi
|
|
67 -100
|
Baik
|
B
|
||
34 - 66
|
Cukup
|
C
|
||
0 -33
|
Kurang
|
K
|
Ketuntasan
Pembelajaran (Nilai Rata -Rata) Per Aspek
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor Total
|
Nilai Rata-Rata
|
Kategori
|
Ketuntasan
|
|
1
|
Organisasi Karangan
(OK)/2
|
|||||
2
|
Isi Karangan (IK)/2
|
|||||
3
|
Struktur Kalimat
(SK)/2
|
|||||
4
|
Pilihan Kata (PK)/1
|
|||||
5
|
Ejaan (EYD)/2
|
|||||
6
|
Relativansi Judul
dengan Isi Karangan (RJIK)/1
|
Bandarlampung,
|
Penilai,
|
……………………
|
Komentar
Posting Komentar